"Allah menyatakan bahawasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah),yang menegakkan keadilan.Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu)"(Ali Imran :18)
Perhatikan bagaimana Allah Taala memulai dengan dirinya sendiri,kemudian yang kedua adalah para malaikat dan yang ketiga adalah para ahli ilmu.Jelas bagi anda bahawa yang demikian itu adalah kemuliaan dan keutamaan.Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman
"...niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuanbeberapa darjat."(Al-Mujadilah:11)
Allah Azza wa Jalla juga berfirman,
"Katakanlah,"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"(Al-Zumar:9)
Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman,
"sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambanya,hanyalah ulama.''(Fathir:28)
Allah Ta'ala juga berfirman
"...dan kalau mereka menyerahkan kepada rasul dan ulil amri di antara mereka,tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (rasul dan ulil amri).(An-Nisa: 83)
Pada kenyataannya,hukum dikembalikan kepada kesimpulan mereka dan tingkatan mereka bertemu dengan tingkatan para nabi di dalam menggali hukum Allah Ta'ala.
Sedangka dari khabar-khabar,Rasulullah s.a.w bersabda,"Barangsiapa Allah kehendaki kebaikan ada padanya,maka Dia jadikan dia sangat faham akan agama dan diberinya petunjuk dari-Nya(1)
Rasulullah juga bersabda "Para ulama adalah pewaris para nabi".(2)
Sudah diketahui bahawa tidak ada tingkat yang lebih tinggi daripada tingkat kenabian dan tidak ada kemuliaan di atas kemuliaan warisan daripada tingkat itu.Beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam ketika mengutamakan ilmu daripada ibadah dan kesyahidan bersabda
"Keutamaan seorang ahli ilmu atas seorang ahli ibadah sebagaimana keutamaanku atas orang paling rendah di antara para sahabatku.(3)
Maka perhatikan,bagaimana beliau menjadikan ilmu bersama dengan darjat kenabian,dan bagaimana gugurnya tingkat amal yang kosong dari ilmu,sekalipun seorang ahli ibadah tidak lepas dari ilmu di dalam ibadah yang dia rutinkan pelaksanaannya.Jika bukan kerana ilmu,maka ibadah tidak menjadi ibadah.Rasulullah s.a.w bersabda "Keutamaan seorang ahli ilmu atas seorang ahli ibadah sebagaimana keutamaan bulan pada malam purnama atas semua bintang".(4)
Di antara sejumlah wasiat Luqman kepada anaknya adalah "Wahai anakku! bergaullah dengan para ulama dan dekatlah engkau dengan kedua lututnya,sesungguhnya Allah Subhanuwa Ta'ala menghidupkan hati dengan cahaya hikmah sebagaimana menghidupkan bumi dengan hujan dari langit"
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu berkata kepada Kamil bin Ziyad,"Wahai Kamil!Ilmu ilmu itu lebih baik daripada harta.Ilmu itu memeliharamu,sedangkan engkau memelihara harta.Ilmu itu adalah hakim sedangkan harta adalah yang diadili.Harta berkurang dengan dibelanjakan,sedangkan ilmu menjadi suci dengan dinafkahkan."Dalam sebuah nazham dikatakan
Tidak ada kebanggaan melainkan pada ahli ilmu,
Sesungguhnya mereka itu berada di atas petunjuk dan selalu menunjuki siapa yang memintanya,
Kemulian setiap orang pada apa yang dia ahli menunaikannya,
Orang-orang bodoh terhadap ahli ilmu selalu memusuhinya,
Maka,carilah keuntungan dengan ilmu,engkau akan hidup abadi dengannya,
Semua manusia akan mati sedangkan ahli ilmu akan tetap hidup....
Nota kaki
(1) Lafaz hadis ini sebagaimana pada al-Bukhari dan Muslim adalah
"Barangsiapa Allah kehendaki kebaikan ada padanya,maka Dia jadikan dia sangat faham akan agama",tanpa tambahan: "dan diberi petunjuk dari-Nya"
(2) Diriwayatkan Abu Dawud,At-Tirmizhi,Ibnu Majah,Ibnu Hibban,dan dia menyatakan shahih dari hadis Abu Darda.Sedangkan isnadnya hasan.
(3)Diriwayatkan At-Tirmizi dari hadis Abu Umamah.Dia berkata."Hasan shahih dan dia hasan"
(4)Dari sebuah hadis panjang yang diriwayatkan Abu Dawud Radhiyallahu Anhu yang isnadnya hasan.