JOM BOOKCAFE

Khamis, 16 Ogos 2012

Sekolah Dan Kupon Wajib

Soalan Pertama
Apakah hukum sekolah yang mewajibkan guru dan pelajar membeli kupon untuk digunakan pada Hari Pasar Ria dan Hari Usahawan?

Soalan Kedua
Saya seorang guru di sebuah sekolah menengah.Saya ingin bertanya ustaz tentang jualan kupon untuk Hari Pasar Ria.saya dan murid sekolah “dipaksa” untuk menjual kupon yang dibuat utuk jualan gerai pada hari tersebut.Setiap guru diwajibkan menjual kupon sebanyak RM100 dan setiap murid sekolah pula diwajibkan menjual RM50.Kemudian,jika kami gagal menjual,kami dimestikan untuk membeli kupon tersebut sebagai sumbangan kepada sekolah.Apakah hukumnya?

Jawapan
Ramai juga guru-guru yang bertanyakan hal ini kepada saya.Dalam Islam,jual beli tidak dibenarkan dibuat atas dasar paksaan.
Allah SWT berfirman
Maksudnya: “Hai orang yang beriman,janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu”.(Surah al-Nisa 4:29)
Dalam hal yang ditanyakan,walaupun ia bertujuan untuk mendapatkan pendapatan tambahan bagi pihak sekolah,tetapi mereka tidak wajar mewajibkan para guru dan murid untuk menghabiskan kupon yang diamanahkan.
Sekadar mewajibkan guru dan murid berusaha untuk menjualnya sebaik mungkin mengikut kemampuan adalah dibenarkan menurut syariah.
Bagaimanapun,meletakkan syarat bahawa jika gagal menjual maka guru dan murid itu WAJIB membelinya.Ini adalah salah satu bentuk pemaksaan yang termasuk dalam kategori makan harta orang lain dengan cara tidak benar yang ditegaskan oleh Allah SWT:
Maksudnya:Dan janganlah kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil.(Surah al-Baqarah 2:188)
 
Paksaan dalam belian menurut ulama Fiqh boleh dibahagikan kepada dua jenis:

Al-Ikrah al-Muljik
Iaitu jeni paksaan yang boleh mengancam nyawa.keluarga,anggota tubuh dicacatkan dan lain-lain yang sepertinya.

Ikrah Ghaira Muljik
Jenis paksaan yang kurang sedikit mudaratnya daripada jenis yang pertama.
Paksaan jenis pertama sudah tentu menghilangkan reda dan menyebabkan jualan tidak sah secara pasti.Manakala paksaan jenis kedua juga tidak terkecuali menggugat kesahihan jual beli.
Imam al-Zaila’ie menyatakan : “Sesungguhnya paksaan secara muljik dan tidak muljik itu menyebabkan hilangnya reda dan reda adalah salah satu syarat sahnya akad jual beli.
Dalam konteks sekolah tadi,boleh juga dilihat paksaan itu secara keras kerana mungkin sebahagian guru memahaminya secara tidak langsung bahawa pihak pentadbir sekolah boleh bertindak ke atas guru yang ingkar,seperti lambat naik pangkat dan sebagainya.Ini boleh menyebabkan mudarat kepada guru dan keluarganya.Keadaan ini menyebabkan guru itu terpaksa juga membeli dan berusaha untuk gerainya,walaupun tiada sebarang ancaman lisan mahupun bertulis daripada pihak sekolah.

Sumber:Riba dan Isu Kewangan Semasa
Zaharuddin Abd Rahman.

Isnin, 18 Jun 2012

Berdiri Untuk Menyambut Yang Datang

Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : Ketika seseorang masuk, sementara kami sedang duduk di suatu majlis, para hadirin berdiri untuknya, tapi saya tidak ikut berdiri. Haruskah saya ikut berdiri, dan apakah orang-orang itu berdosa ?

Jawaban
Bukan suatu keharusan berdiri untuk orang yang datang, hanya saja ini merupakan kesempurnaan etika, yaitu berdiri untuk menjabatnya (menyalaminya) dan menuntunnya, lebih-lebih bila dilakukan oleh tuan rumah dan orang-orang tertentu. Yang demikian itu termasuk kesempurnaan etika. Nabi صلی الله عليه وسلم pernah berdiri untuk menyambut Fathimah, Fathimah pun demikian untuk menyambut kedatangan beliau [1]. Para sahabat رضي الله عنهم juga berdiri untuk menyambut Sa'ad bin Mu'adz atas perintah beliau, yaitu ketika Sa'ad tiba untuk menjadi pemimpin Bani Quraizah.

Thalhah bin Ubaidillah رضي الله عنه juga berdiri dan beranjak dari hadapan Nabi صلی الله عليه وسلم ketika Ka'ab bin Malik رضي الله عنه datang setelah Allah menerima taubatnya, hal itu dilakukan Thalhah untuk menyalaminya dan mengucapkan selamat kepadanya, kemudian duduk kembali [3]. (Peristiwa ini disaksikan oleh Nabi صلی الله عليه وسلم dan beliau tidak mengingkarinya). Hal ini termasuk kesempurnaan etika. Permasalahannya cukup fleksible.

Adapun yang mungkar adalah bediri untuk pengagungan. Namun bila sekedar berdiri untuk menyambut tamu dan menghormatinya, atau menyalaminya atau mengucapkan selamat kepadanya, maka hal ini disyari'atkan. Sedangkan berdirinya orang-orang yang sedang duduk untuk pengagungan, atau sekedar berdiri saat masuknya orang dimaksud, tanpa maksud menyambutnya atau menyalaminya, maka hal itu tidak layak dilakukan. Yang buruk dari itu adalah berdiri untuk menghormat, sementara yang dihormat itu duduk. Demikian ini bila dilakukan bukan dalam rangka menjaganya tapi dalam rangka mengagungkannya.

Bediri untuk seseorang ada tiga macam

Pertama.
Berdiri untuknya sebagai penghormatan, sementara yang dihormat itu dalam keadaan duduk, yaitu sebagaimana yang dilakukan oleh rakyat jelata terhadap para raja dan para pembesar mereka. Sebagaimana dijelaskan oleh Nabi صلی الله عليه وسلم, bahwa hal ini tidak boleh dilakukan, karena itu Nabi صلی الله عليه وسلم menyuruh para sahabatnya untuk duduk ketika beliau shalat sambil duduk, beliau menyuruh mereka supaya duduk dan shalat bersama beliau sambil duduk{4]. Sesuai shalat beliau bersabda.

"Artinya : Hampir saja tadi kalian melakukan seperti yang pernah dilakukan oleh bangsa Persia dan Romawi, mereka (biasa) berdiri untuk para raja mereka sementara para raja itu duduk" [5]

Kedua.
Berdiri untuk seseorang yang masuk atau keluar tanpa maksud menyambut/mengantarnya atau menyalaminya, tapi sekedar menghormati. Sikap seperti ini minimal makruh. Para sahabat رضي الله عنه tidak pernah berdiri untuk Nabi صلی الله عليه وسلم apabila beliau datang kepada mereka, demikian ini karena mereka tahu bahwa beliau tidak menyukai hal itu.

Ketiga.
Berdiri untuk menyambut yang datang atau menuntunnya ke tempat atau mendudukannya di tempat duduknya dan sebagainya. Yang demikian ini tidak apa-apa, bahkan termasuk sunnah, sebagaimana yang telah dijelaskan di muka.

[Majmu' Fatawa Ibn Baz, Juz 4, hal.396]


[Disalin dari buku Al-Fatawa Asy-Syar'iyyah Fi Al-Masa'il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini-3, Darul Haq]
_________
Foote Note
[1].Hadits Riwayat Abu Daud dalam Al-Adab 5217, At-Tirmidzi dalam Al-Manaqib 3871
[2]. Hadits Riwayat Al-Bukhari dalam Al-Jihad 3043, Muslim dalam Al-Jihad 1768
[3]. Hadits Riwayat Al-Bukhari dalam Al-Maghazi 4418, Muslim dalam At-Taubah 2769
[4].. Silakan lihat, di antaranya pada riwayat Al-Bukhari dalam Al-Adzan 689, Muslim dalam Ash-Shalah 411 dari hadits Anas
[5]. Hadits Riwayat Muslim dalam Ash-Shalah 413 dari hadits Jabir.

Jumaat, 18 Mei 2012

Sikap-Sikap Yang Disukai Manusia Dan Sikap-Sikap Yang Tidak Disukai Manusia

SIKAP-SIKAP YANG DISUKAI MANUSIA

[a]. Manusia Suka Kepada Orang Yang Memberi Perhatian Kepada Orang Lain.

Diantara bentuk perhatian kepada orang lain, ialah mengucapkan salam, menanyakan kabarnya, menengoknya ketika sakit, memberi hadiah dan sebagainya. Manusia itu memerlukan perhatian orang lain. Maka, selama tidak melewati batas-batas syar’i, hendaknya kita menampakkan perhatian kepada orang lain. seorang anak kecil bisa berprilaku nakal, karena mau mendapat perhatian orang dewasa. orang tua kadang lupa bahwa anak itu tidak cukup hanya diberi materi saja. Merekapun memerlukan untuk diperhatikan, ditanya dan mendapat kasih sayang dari orang tuanya. Apabila kasih sayang tidak didapatkan dari orang tuanya, maka anak akan mencarinya dari orang lain.

[b]. Manusia Suka Kepada Orang Yang Mau Mendengar Ucapan Mereka.

Kita jangan ingin hanya ucapan kita saja yang didengar tanpa bersedia mendengar ucapan orang lain. kita harus memberi waktu kepada orang lain untuk berbicara. Seorang suami –misalnya-ketika pulang ke rumah dan bertemu istrinya, walaupun masih terasa lelah, harus mencuba menyediakan waktu untuk mendengar isterinya bercerita. Isterinya yang ditinggal sendiri di rumah tentu tak bisa berbicara dengan orang lain. Sehingga ketika sang suami pulang, ia merasa senang karena ada teman untuk berbincang-bincang. Oleh karena itu, suami harus mendengarkan dahulu perkataan istri. Jika belum siap untuk mendengarkannya, jelaskanlah dengan baik kepadanya, bahwa dia perlu istirahat dulu dan nanti ceritanya dilanjutkan lagi.

Contoh lain, yaitu ketika teman kita berbicara dan salah dalam bicaranya itu, maka seharusnya kita tidak memotong langsung, apalagi membantahnya dengan kasar. kita dengarkan dulu pembicaraannya hingga selesai, kemudian kita jelaskan kesalahannya dengan baik.

[c]. Manusia Suka Kepada Orang Yang Menjauhi Debat Kusir.

Allah berfirman. "Artinya: “Serulah kepada jalan Rabbmu dengan hikmah, dan nasehat yang baik, dan debatlah mereka dengan cara yang baik,”  Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah dalam kasetnya, menerangkan tentang ayat : "Serulah kepada jalan Rabbmu dengan hikmah". Beliau berkata, “manusia tidak suka kepada orang yang berdiskusi dengan hararah (dengan panas). Karena umumnya orang hidup dengan latar belakang……..dan pemahaman yang berbeda dengan kita dan itu sudah mendarah daging……..sehinnga para penuntut ilmu, jika akan berdiskusi dengan orang yang fanatik terhadap madzhabnya, (maka) sebelum berdiskusi dia harus mengadakan pendahuluan untuk menciptakan suasana kondusif antara dia dengan dirinya. target pertama yang kita inginkan ialah agar orang itu mengikuti apa yang kita yakini kebenarannya, tetapi hal itu tidaklah mudah. Umumnya disebabkan fanatik madzhab, mereka tidak siap mengikuti kebenaran. target kedua, minimalnya dia tidak menjadi musuh bagi kita. Karena sebelumnya tercipta suasana yang kondusif antara kita dengan dirinya. Sehingga ketika kita menyampaikan yang haq, dia tidak akan memusuhi kita disebabkan ucapan yang haq tersebut. Sedangkan apabila ada orang lain yang ada yang berdiskusi dalam permasalahan yang sama, namun belum tercipta suasana kondusif antara dia dengan dirinya, tentu akan berbeza tanggapannya.

[d]. Manusia Suka Kepada Orang Yang Memberikan Penghargaan Dan Penghormatan Kepada Orang Lain.

Nabi mengatakan, bahwa orang yang lebih muda harus menghormati orang yang lebih tua, dan yang lebih tua harus menyayangi yang lebih muda. Permasalahan ini kelihatannya remeh Ketika kita shalat di masjid……namun menjadikan seseorang tersinggung karena dibelakangi. Hal ini kadang tidak sengaja kita lakukan. Oleh karena itu, dari pengalaman kita dan orang lain, kita harus belajar dan mengambil faidah. Sehingga bisa memperbaiki diri dalam hal menghormati orang lain. Hal-hal yang membuat diri kita tersinggung, jangan kita lakukan kepada orang lain. Bentuk-bentuk sikap tidak hormat dan pelecehan, harus kita kenali dan hindarkan.

Misalnya, ketika berjabat tangan tanpa melihat wajah yang diajaknya. Hal seperti itu jarang kita lakukan kepada orang lain. Apabila kita diperlakukan kurang hormat, maka kita sebisa mungkin memakluminya. Karena-mungkin-orang lain belum mengerti atau tidak menyadarinya. Ketika kita memberi salam kepada orang lain, namun orang tersebut tidak menjawab, maka kita jangan langsung menuduh orang itu menganggap kita ahli bid’ah atau kafir. Bisa jadi, ketika itu dia sedang menghadapi banyak persoalan sehingga tidak sedar ada yang memberi salam kepadanya, dan ada kemungkinan-kemungkinan lainnya. Kalau perlu didatangi dengan baik dan ditanyakan,agar persoalannya jelas. Dalam hal ini kita dianjurkan untuk banyak memaafkan orang lain.

Allah berfirman.
"Artinya: “Terimalah apa yang mudah dari akhlaq mereka dan perintahkanlah orang lain mengerjakan yang ma’ruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” [Al-A’raaf : 199]

[e]. Manusia Suka Kepada Orang Yang Memberi Kesempatan Kepada Orang Lain Untuk Maju.

Sebagai seorang muslim, seharusnya senang jika saudara kita maju, berhasil atau mendapatkan kenikmatan, walaupun secara naluri manusia itu tidak suka, jika ada orang lain yang melebihi dirinya. Naluri seperti ini harus kita kekang dan dikikis sedikit demi sedikit. Misalnya, bagi mahasiswa. Jika di kampus ada teman muslim yang lebih pandai daripada kita. Maka kita harus senang. Jika kita ingin seperti dia, maka harus berikhtiar dengan rajin belajar dan tidak bermalas-malasan. Berbeda dengan orang yang dengki, tidak suka jika temannya lebih pandai dari dirinya. Malahan karena dengkinya itu dia bisa-bisa memboikot temannya dengan mencuri catatan pelajarannya dan sebagainya.

[f]. Manusia Suka Kepada Orang Yang Tahu Berterima Kasih Atau Suka Membalas Kebaikan.

Hal ini bukan berarti dibolehkan mengharapkan ucapan terima kasih atau balasan dari manusia jika kita berbuat kebaikan terhadap mereka. Akan tetapi hendaklah tidak segan-segan untuk mengucapkan terima kasih dan membalas kebaikan yang diberikan orang lain kepada kita.

[g]. Manusia Suka Kepada Orang Yang Memperbaiki Kesalahan Orang Lain Tanpa Melukai Perasaannya.

Kita perlu melatih diri untuk menyampaikan ungkapan kata-kata yamg tidak menyakiti perasaan orang lain dan tetap sampai kepada tujuan yang diinginkan. Dalam sebuah buku diceritakan, ada seorang suami yang memberikan ceramah dalam suatu majelis dengan bahasa yang cukup tinggi, sehingga tidak bisa dipahami oleh yang mengikuti majelis tersebut. Ketika pulang, dia menanyakan pendapat istrinya tentang ceramahnya. Istrinya menjawab dengan mengatakan, bahwa jika ceramah tersebut disampaikan di hadapan para pensyarah, maka tentunya akan tepat sekali.

Ucapan itu merupakan sindiran halus, bahwa ceramah itu tidak tepat disampaikan di hadapan hadirin saat itu, dengan tanpa mengucapkan perkataan demikian. Hal ini bukan berarti kita harus banyak berbasa-basi atau bahkan membohongi orang lain. Namun hal ini agar tidak melukai perasaan orang, tanpa kehilangan maksud untuk memperbaikinya.

SIKAP-SIKAP YANG TIDAK DISUKAI MANUSIA
Kita mempelajari sikap-sikap yang tidak disukai manusia agar terhindar dari sikap seperti itu. Maksud dari sikap yang tidak disukai manusia, ialah sikap yang menyelisihi syariat. berkaitan dengan sikap-sikap yang tidak disukai manusia, tetapi Allah ridho, maka harus kita utamakan. Dan sebaliknya, terhadap sikap-sikap yang dibenci oleh Allah, maka harus kita jauhi.

Adapun perbuatan-perbuatan yang tidak disukai manusia ialah sebagai berikut.

Pertama.
Memberi Nasehat Kepadanya Di Hadapan Orang Lain.

Al Imam Asy Syafii berkata dalam syairnya yang berbunyi.

Sengajalah engkau memberi nasehat kepadaku ketika aku sendirian
Jauhkanlah memberi nasehat kepadaku dihadapan orang banyak
Karena sesungguhnya nasehat yang dilakukan dihadapan manusia
Adalah salah satu bentuk menjelek – jelekkan
Aku tidak ridho mendengarnya
Apabila engkau menyelisihiku dan tidak mengikuti ucapanku
Maka janganlah jengkel apabila nasehatmu tidak ditaati

Menjauhi Orang-Orang Yang Suka Ghibah

Pertanyaan
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Saya mempunyai seorang teman yang sering berbicara mencemarkan nama baik orang lain. Saya sering menasihatinya tapi dia tetap tidak mahu berubah. Perbuatannya  itu sudah menjadi kebiasannya. Dan kadang-kadang dia melakukannya dengan alasan niatnya baik. Apakah orang seperti dia boleh kita kucilkan?

Jawaban
Membicarakan dan mencemarkan nama baik kaum muslimin yang tidak mereka sukai adalah merupakan kemungkaran yang besar dan termasuk ghibah yang diharamkan bahkan termasuk dosa besar, berdasarkan firman Allah.

“Ertinya : Dan janganlah sebagian kalian ghibah (menggunjing) sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka tentulah kalian akan merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya  Allah Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang” [Al-Hujurat : 12]

Dan juga berdasarkan sebuah hadits riwayat imam Muslim dalam kitab shahihnya dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda.

“Artinya : Tahukah kalian apa itu ghibah (menggunjing)?. Para sahabat menjawab : Allah dan Rasul-Nya yang paling tahu. Kemudian beliau صلی الله عليه وسلم bersabda : Ghibah adalah engkau membicarakan tentang saudaramu sesuatu yang dia benci. Ada yang bertanya. Wahai Rasulullah bagaimana kalau yang kami katakana itu betul-betul ada pada dirinya?. Beliau صلی الله عليه وسلم menjawab : Jika yang kalian katakan itu betul, berarti kalian telah berbuat ghibah. Dan jika kalian katakan tidak betul, berarti kalian telah memfitnah (mengucapkan kebohongan)” [HR Muslim : 4690]

Disebutkan dalam sebuah hadits shahih.

“Artinya : Ketika beliau di mi’rajkan, beliau melewati sekelompok orang yang mempunyai kuku-kuku dari tembaga. Mereka mencakar-cakar wajah dan dada mereka sendiri dengan kuku tembaga tersebut. Lalu beliau bertanya kepada Jibril : Wahai Jibril siapa mereka itu?. Jibril menjawab : Mereka adalah orang-orang yang sering makan daging manusia, dan mereka yang suka membicarakan kejelekan orang lain” [HR Ahmad dan Abu Dawud dengan sanad jayid dari Anas رضي الله عنه]

Al-Allamah Ibnu Muflih berkata : Sanad hadits tersebut shahih. Beliau berkata : Dan Abu Dawud meriwayatkan dengan sanad hasan sebuah hadits dari Abu Hurairah secara marfu.

“Artinya : Sesungguhnya termasuk dosa besar adalah mencemarkan kehormatan seorang muslim tanpa alasan yang hak” [HR Abu Dawud 4234]

Oleh karena itu wajib bagi anda dan selain anda dari kaum muslimin untuk tidak duduk-duduk dan berbincang-bincang dengan orang yang sedang menggunjing kaum muslimin. Sebaiknya kita harus menasehati dan mengingkari perbuatan tersebut, berdasarkan sabda Nabi صلی الله عليه وسلم.

“Artinya : Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, rubahlah dengan tangannya. Jika dia tidak mampu, rubahlah dengan lidahnya. Jika dia tidak mampu, rubahlah dengan hatinya. Dan itulah selemah-lemah iman” [HR Muslim 70]

Jika kita tidak sanggup mencegah dan menasehati mereka, maka segeralah kita pergi dan tidak duduk-duduk bersama mereka. Ini termasuk cara mengingkari perbuatan mereka. Mudah-mudahan Allah memperbaiki keadaan kaum muslimin dan menolong mereka dalam meraih kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhhirat.

[Disalin dari kitab Al-Fatawa Juz Tsani, Penulis Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Edisi Indonesia Fatawa Bin Baz II, Penjerjemah Abu Abdillah Abdul Aziz, Penerbit At-Tibyan Solo]

MAJLIS SILATURAHIM GURU DI MASJID NEGERI PULAU PINANG


17 MEI 2012

Ahad, 13 Mei 2012

MUAT TURUN BAHAN SEJARAH KERTAS 3

  1. Bahan Sejarah Kertas Tiga
          (Klik untuk download)

    Lawatan ke Taman Tema Air Bukit Merah


    12 MEI 2012

    Tidak Selayaknya Manusia Menyombongkan Diri !

    APAKAH KESOMBONGAN ITU?
    Kesombongan (takabbur) atau dikenal dalam bahasa syariat dengan sebutan al-kibr yaitu melihat diri sendiri lebih besar dari yang lain. Orang sombong itu memandang dirinya lebih sempurna dibandingkan siapapun. Dia memandang orang lain hina, rendah dan lain sebagainya.

    Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan hakikat kesombongan dalam hadits beliau Shallallahu 'alaihi wa salllam :

    الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

    "Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia". [HR. Muslim, no. 2749, dari 'Abdullah bin Mas'ûd]

    Inilah yang membedakan takabbur dari sifat ‘ujub (membanggakan diri, silau dengan diri sendiri). Sifat ‘ujub, hanya membanggakan diri tanpa meremehkan orang. Sedangkan takabbur, disamping membanggakan diri juga meremehkan orang.

    Jumaat, 11 Mei 2012

    Mengawasi Diri Sendiri

    Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih nan Penyayang. Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabat beliau.

    Dalam sebuah hadits, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

    « لأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا مِنْ أُمَّتِى يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ أَمْثَالِ جِبَالِ تِهَامَةَ بِيضًا فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَبَاءً مَنْثُورًا ». قِيلَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا جَلِّهِمْ لَنَا أَنْ لاَ نَكُونَ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لاَ نَعْلَمُ. قَالَ : « أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ وَيَأْخُذُونَ مِنَ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوهَا ».

    "Niscaya aku akan melihat beberapa kaum dari umatku datang pada hari kiamat dengan kebaikan laksana gunung-gunung Tihamah [2] yang putih, kemudian Allah Azza wa Jalla menjadikannya debu yang beterbangan".

    Ada [3] yang bertanya: "Wahai Rasulullah, jelaskanlah sifat mereka kepada kami, agar kami tidak menjadi bagian dari mereka sementara kami tidak tahu," Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Ketahuilah, mereka adalah saudara kalian, satu bangsa, dan bangun malam sebagaimana kalian. Tapi jika mereka menyendiri dengan larangan-larangan Allah, mereka melanggarnya" [4].

    Seseorang mungkin menjauh dari dosa dan maksiat saat berada di hadapan dan dilihat orang lain. Tetapi jika ia menyendiri dan terlepas dari pandangan manusia, ia pun melepaskan tali kekang nafsunya, merangkul dosa dan memeluk kemungkaran.

    "Dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya". [al-Isrâ`/17 : 17].

    "Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kalian kerjakan". [al-Baqarah /2 : 74].

    Bahkan jika ingin berbuat dosa dan ada seorang anak kecil di hadapannya, ia akan meninggalkan dosa itu. Dengan demikian, rasa malunya kepada anak kecil lebih besar daripada rasa malunya kepada Allah. Andai saat itu ia mengingat firman Allah:

    "Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka tampakkan?" [al-Baqarah/2 : 77].

    "Tidakkah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib?" [at-Taubah/9 : 78]

    Sungguh celaka wahai saudaraku! Jika keberanian anda berbuat maksiat adalah karena anda meyakini bahwa Allah Azza wa Jalla tidak melihat, maka alangkah besar kekufuran anda. Dan jika anda mengetahui bahwa Allah mengetahuinya, maka alangkah parah keburukan anda, dan alangkah sedikit rasa malu anda!

    MUAT TURUN DOMUMEN STANDARD PRESTASI TINGKATAN 1

    1. DSP BAHASA MELAYU
    2. DSP SAINS
    3. DSP SIVIK DAN KEWARGANEGARAAN
    4. DSP SEJARAH
    5. DSP PENDIDIKAN ISLAM
    6. DSP MORAL
    7. DSP GEOGRAFI 
    8. DSP MATEMATIK 
    9. DSP PJK 

    KLIK UNTUK DOWNLOAD

      MEMO..

      Khamis, 10 Mei 2012

      SIKAP MINDA

         Saya anggap rencana ini yang terpenting di antara 100 rencana yang dikemukakan dalam buku ini.Sila duduk dan baca rencana ini dengan teliti dan bacakan berulang kali pada masa akan datang.
         Sikap minda adalah amat mustahak kerana kesemua kekayaan,samaada nilai ketara atau tidak (seperti kemewahan,persahabatan,pengetahuan,keriangan, dan kesejahteraan) bermula dengan satu keadaan minda,yang mana anda berkuasa dan bebas mengawalnya.Anda mampu mengolah pemikiran dan tindakan sendiri untuk kehidupan yang lebih bermakna,atau pilih untuk dicacatkan oleh kerisauan dan kebimbangan.Didapati bahawa sikap minda anda itu adalah hasil daripada nilai-nilai budi dan tujuan yang dipupuk sehingga ini.Ingatlah bahawa sikap minda yang positif adalah titik permulaan hidup yang bahagia.peraturan ini meliputi kesemua bahan rencahan yang dingini yang mesti disuburkan, seperti harapan dan keyakinan, ketulusan dan kewibawaan,keghairahan dan dorongan,kemurahan hati dan toleransi,kesantunan dan tanggungjawab dan seterusnya.

      KESEDIHAN DUNIA

      ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu menulis surat kepada ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu 'anhu yang isinya, “Amma ba'du. Sesungguhnya seseorang merasa rugi dengan sesuatu yang hilang darinya, padahal hal itu tidak akan bisa ia dapatkan dan merasa bahagia dengan mendapatkan sesuatu yang pasti ia dapatkan. Maka berbahagialah dengan apa-apa yang aku ucapkan dari urusan akhirat dan menyesallah dari sesuatu yang hilang darimu akan urusan akhirat, janganlah terlalu bahagia dengan apa yang engkau dapatkan dari urusan dunia. Dan jadikanlah semua fikiranmu tertuju kepada sesuatu yang terjadi setelah kematian. ”

      Aku melihat pencari dunia, walaupun umurnya panjang,
      dan mendapatkan kebahagiaan, juga kenikmatan darinya.

      Bagaikan seorang tukang bangunan yang membangun,
      setelah bangunan yang ia buat berdiri tegak, maka bangunan itu roboh. [1]

      Saudaraku tercinta…
      Sebab kekeliruan hidup itu ada lima macam dan sepatutnya seseorang merasakan kekeliruan karena kelima macam tersebut:

      Pertama : Kekeliruan karena dosa pada masa lampau, karena dia telah melakukan sebuah perbuatan dosa sedangkan dia tidak tahu apakah dosa tersebut diampuni atau tidak? Dalam keadaan tersebut dia harus selalu merasakan kegalauan dan sibuk karenanya.
      Kedua : Dia telah melakukan kebaikan, tetapi dia tidak tahu apakah kebaikan tersebut diterima atau tidak.
      Ketiga : Dia mengetahui kehidupannya yang telah lalu dan apa yang terjadi kepadanya, tetapi dia tidak mengetahui apa yang akan menimpanya pada masa mendatang.
      Keempat : Dia mengetahui bahwa Allah menyiapkan dua tempat untuk manusia pada hari Kiamat, tetapi dia tidak mengetahui ke manakah dia akan kembali (apakah ke Surga atau ke Neraka)?
      Kelima : Dia tidak tahu apakah Allah ridha kepadanya atau membencinya?

      Siapa yang merasa keliru dengan lima hal di atas dalam kehidupannya, maka tidak ada kesempatan baginya untuk tertawa. [2]

      Ibrahim at-Taimi rahimahullah berkata, “Berapa jarak antara kalian dengan mereka (orang-orang shalih)? Dunia datang kepada mereka, tetapi mereka meninggalkannya, dan dunia meninggalkan kalian, tetapi kalian terus mengejarnya.” [3]

      TERIMA KASIH CIKGU - DENDANG SI ALAI..

      AMALAN PELAJAR CEMERLANG..

      1.Sentiasa menunaikan solat pada awal waktu.
      2. Sentiasa membaca Al-quran sekurang-kurangnya satu jam sehari,paling malas satu muka sehari.(pelajar cemerlang tidak boleh malas ataupun segan).
      3. Memulakan pagi anda dengan solat tahajjud,taubat dan berdoa serta membaca Al-quran walaupun sedikit (Qiamulail).
      4. Sarapan pagi dengan menu telur dan madu.
      5. Jika ada masa terluang, rujuk nota ringkas dan lihat apa yang akan dipelajari hari ini.
      6. Menumpukan perhatian semasa belajar. Belajar hanya niat untuk menuntut ilmu dan mencari redha Allah.
      7. Menunaikan solat sunat Dhuha pada waktu rehat.Tidak makan pada waktu rehat (Sekiranya lapar alaskan perut anda dengan kuih atau air).
      8. Tidur sedikit sebelum solat zohor dan makan tengah hari untuk mengelakkan mengantuk akibat Qiamullail.
      9. Kalau tahan mengantuk lebih baik membaca atau melakukan tugas-tugas persatuan dan aktiviti-aktiviti lain.
      10. Bersenam dan bermain selepas solat Asar atau melakukan aktiviti yang dapat mengeluarkan peluh.
      11. Solat Maghrib pada awal waktu dan makan sedikit serta membaca Al-Quran atau mendengar kuliah Maghrib.
      12. Belajar selepas Isyak kira-kira 2 jam.
      13. Muhasabah diri sebelum tidur dan ingat kembali tentang apa yang dilakukan dalam sehari.

      Rabu, 9 Mei 2012

      Adab Seorang Pelajar (Murid) terhadap Gurunya



      Oleh :Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin  
      Dasar keilmuan itu tidak dapat diperoleh dengan belajar sendiri dari kitab, namun harus bimbingan seorang guru ahli yang akan membuka pintu-pintu ilmu baginya, agar engkau selamat dari kesalahan dan ketergelinciran. Karena itu, hendaknya engkau menjaga kehormatannya, yang mana itu adalah tanda keberhasilan, kesuksesan, serta engkau akan bisa mendapatkan ilmu dan taufiq. Jadikanlah gurumu orang yang engkau hormati, hargai, agungkan, dan berlakulah yang lembut. Berlakulah penuh sopan santun kepadanya saat duduk bersama, berbicara kepadanya, saat bertanya dan mendengar pelajaran, bersikap baik saat membuka lembaran kitab di hadapannya. Jangan banyak bicara dan berdebat dengannya. Jangan mendahuluinya, baik dalam bicara maupun saat jalan. Jangan banyak berbicara kepadanya dan jangan memotong pembicaraannya, baik di tengah-tengah pelajaran maupun lainnya. Jangan mendesak bisa mendapatkan jawaban darinya. Jauhilah banyak bertanya terutama sekali kalau di tengah khalayak ramai, karena itu akan membuatmu berbangga diri, namun bagi gurumu akan membuat bosan. 

      LAWATAN PENANDA ARAS PBS SMK TANJONG BUNGA

      Selasa, 8 Mei 2012

      JIKA UMUR TELAH MENCAPAI EMPAT PULUH TAHUN...SEBUAH RENUNGAN..

      Oleh :Abdul Malik bin Muhammad al-Qasim

      Saudaraku tercinta, di manakah kita di antara mereka?
      ‘Abdullah bin Dawud berkata, “Adalah salah satu dari mereka (kaum Salaf), jika umurnya telah mencapai empat puluh tahun, maka mereka menggulung tempat tidurnya, mereka sama sekali tidak tidur. Akan tetapi memenuhi malamnya dengan shalat, tasbih, dan istighfar… mereka menggantikan waktu (umur) yang telah lalu dengan kebaikan dan menyiapkan diri untuk menghadapi kehidupan yang akan datang.”

      Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang cerdas,
      mereka menolak dunia dan takut akan fitnahnya.
      Mereka melihat apa yang ada di dalamnya, ketika mereka tahu,
      bahwa tidak ada tempat bagi orang yang hidup di dalamnya.
      Mereka menjadikannya sebagai gelombang,
      dan menjadikan amal sebagai kapal.

      KEUTAMAAN ILMU...

      Pendukungnya dari berupa ayat-ayat Al-Quran sangat banyak jumlahnya.Di antara firman-Nya

      "Allah menyatakan bahawasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah),yang menegakkan keadilan.Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu)"(Ali Imran :18)
         Perhatikan bagaimana Allah Taala memulai dengan dirinya sendiri,kemudian yang kedua adalah para malaikat dan yang ketiga adalah para ahli ilmu.Jelas bagi anda bahawa yang demikian itu adalah kemuliaan dan keutamaan.Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman
         "...niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuanbeberapa darjat."(Al-Mujadilah:11)
         Allah Azza wa Jalla juga berfirman,
         "Katakanlah,"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"(Al-Zumar:9)
      Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman,
      "sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambanya,hanyalah ulama.''(Fathir:28)
      Allah Ta'ala juga berfirman
      "...dan kalau mereka menyerahkan kepada rasul dan ulil amri di antara mereka,tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (rasul dan ulil amri).(An-Nisa: 83)

      Pada kenyataannya,hukum dikembalikan kepada kesimpulan mereka dan tingkatan mereka bertemu dengan tingkatan para nabi di dalam menggali hukum Allah Ta'ala.
         Sedangka dari khabar-khabar,Rasulullah s.a.w bersabda,"Barangsiapa Allah kehendaki kebaikan ada padanya,maka Dia jadikan dia sangat faham akan agama dan diberinya petunjuk dari-Nya(1)
      Rasulullah juga bersabda "Para ulama adalah pewaris para nabi".(2)
          Sudah diketahui bahawa tidak ada tingkat yang lebih tinggi daripada tingkat kenabian dan tidak ada kemuliaan di atas kemuliaan warisan daripada tingkat itu.Beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam ketika mengutamakan ilmu daripada ibadah dan kesyahidan bersabda
      "Keutamaan seorang ahli ilmu atas seorang ahli ibadah sebagaimana keutamaanku atas orang paling rendah di antara para sahabatku.(3)
         Maka perhatikan,bagaimana beliau menjadikan ilmu bersama dengan darjat kenabian,dan bagaimana gugurnya tingkat amal yang kosong dari ilmu,sekalipun seorang ahli ibadah tidak lepas dari ilmu di dalam ibadah yang dia rutinkan pelaksanaannya.Jika bukan kerana ilmu,maka ibadah tidak menjadi ibadah.Rasulullah s.a.w bersabda "Keutamaan seorang ahli ilmu atas seorang ahli ibadah sebagaimana keutamaan bulan pada malam purnama atas semua bintang".(4)
         Di antara sejumlah wasiat Luqman kepada anaknya adalah "Wahai anakku! bergaullah dengan para ulama dan dekatlah engkau dengan kedua lututnya,sesungguhnya Allah Subhanuwa Ta'ala menghidupkan hati dengan cahaya hikmah sebagaimana menghidupkan bumi dengan hujan dari langit"
         Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu berkata kepada Kamil bin Ziyad,"Wahai Kamil!Ilmu ilmu itu lebih baik daripada harta.Ilmu itu memeliharamu,sedangkan engkau memelihara harta.Ilmu itu adalah hakim sedangkan harta adalah yang diadili.Harta berkurang dengan dibelanjakan,sedangkan ilmu menjadi suci dengan dinafkahkan."Dalam sebuah nazham dikatakan

      Tidak ada kebanggaan melainkan pada ahli ilmu,
      Sesungguhnya mereka itu berada di atas petunjuk dan selalu menunjuki siapa yang memintanya,
      Kemulian setiap orang pada apa yang dia ahli menunaikannya,
      Orang-orang bodoh terhadap ahli ilmu selalu memusuhinya,
      Maka,carilah keuntungan dengan ilmu,engkau akan hidup abadi dengannya,
      Semua manusia akan mati sedangkan ahli ilmu akan tetap hidup....


      Nota kaki
      (1) Lafaz hadis ini sebagaimana pada al-Bukhari dan Muslim adalah
      "Barangsiapa Allah kehendaki kebaikan ada padanya,maka Dia jadikan dia sangat faham akan agama",tanpa tambahan: "dan diberi petunjuk dari-Nya"
      (2) Diriwayatkan Abu Dawud,At-Tirmizhi,Ibnu Majah,Ibnu Hibban,dan dia menyatakan shahih dari hadis Abu Darda.Sedangkan isnadnya hasan.
      (3)Diriwayatkan At-Tirmizi dari hadis Abu Umamah.Dia berkata."Hasan shahih dan dia hasan"
      (4)Dari sebuah hadis panjang yang diriwayatkan Abu Dawud Radhiyallahu Anhu yang isnadnya hasan.

      KESIBUKAN MINGGU PBS...

      Apa Itu Pentaksiran Berasaskan Sekolah ?

      Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS) merupakan salah satu komponen pentaksiran yang dikendalikan oleh pihak sekolah dan pentaksirannya dilaksanakan oleh guru-guru mata pelajaran secara berterusan dalam proses pengajaran dan pembelajaran.

      PBS dirancang, ditadbir, diskor dan dilaporkan secara terancang mengikut prosedur yang ditetapkan oleh Lembaga Peperiksaan Malaysia (LPM).
      Demi menjamin kualiti pelaksanaan PBS, mekanisme penyelarasan dan pemantauan akan dilaksanakan untuk meningkatkan kebolehpercayaan dan kesahan skor pentaksiran yang dilaksanakan di sekolah.

      PBS di peringkat Penilaian Menengah Rendah (PMR) terdiri daripada 5 bentuk iaitu:

      a) Projek
      b) Kerja Kursus
      c) Ujian Lisan Berasaskan Sekolah (ULBS)
      d) Pentaksiran Lisan Berasaskan Sekolah (PLBS)
      e) Modul

      Ahad, 6 Mei 2012

      Adab-Adab Memberikan Nasihat

      Di antara adab nasihat dalam Islam adalah menasihati saudaranya dengan tidak diketahui orang lain.Kerana barang siapa yang menutupi keburukan saudaranya,maka Allah akan menutupi keburukannya di dunia dan di akhirat.Sebahagian ulama berkata:"Barangsiapa yang menasihati seseorang dan hanya ada mereka berdua,maka itulah nasihat yang sebenarnya.Barangsiapa yang menasihati saudaranya di depan banyak orang, maka yang demikian itu mencela dan merendahkan orang yang dinasihati."
         Fudhail Bin Iyadh r.h berkata "Seorang mukmin adalah orang yang menutupi aib dan menasihati.Sedangkan orang fasik adalah orang yang merosak dan mencela.
         Al-Imam Ibnu Hibban r.h (wafat th 354H) mengatakan :Nasihat adalah kewajipan seluruh manusia,sebagaimana kami telah sebutkan ,tetapi dalam teknik penyampaiannya harus secara rahasia,tidak boleh tidak.Kerana,barangsiapa menasihati saudaranya di hadapan orang lain,maka bererti ia telah mencelanya.Dan barangsiapa yang menasihatinya secara rahsia,maka bererti ia telah memperbaikinya.Sesungguhnya penyampaian dengan penuh perhatian kepada saudaranya sesama Muslim adalah kritik yang membangun,lebih besar kemungkinannya untuk diterima daripada penyampaian dengan maksud mencelanya."
         Kemudian Imam Ibnu Hibban r.h menyebutkan dengan sanadnya sampai kepada Sufyan,ia berkata :"Saya berkata kepada Mis'ar:"Apakah engkau suka bila ada orang lain memberitahumu akan kekurangan-kekuranganmu?"Ia menjawab:"Apabila yang datang adalah orang yang memberitahukan kekurangan-kekuranganku dengan cara menjelek-jelekkanku.maka aku tidak senang.Tetapi bila yang datang kepadaku adalah seorang pemberi nasihat,maka aku senang"
         Abu Hatim (Imam Ibnu Hibban) r.h mengatakan:"Nasihat apabila dilakukan seperti apa yang telah kami sebutkan,akan mengeratkan kasih sayang dan menyebabkan terwujudnya hak ukhuwwah (persaudaraan).
         Al-Imam Abu Muhammad bin Ahmad bin Sa'id Ibnu Hazm r.h (wafat tahun 456 H) berkata :"Maka wajib atas seseorang untuk selalu memberikan nasihat baik yang diberi nasihat itu suka ataupun benci,tersinggung ataupun tidak tersinggung.Apabila engkau memberikan nasihat,maka nasihatilah secara rahsia,jangan di hadapan orang lain dan cukup dengan memberikan isyarat tanpa terus terang secara langsung kecuali orang yang dinasihati tidak memahami isyaratmu, maka harus secara terus terang.Jangan engkau memberikan nasihat dengan syarat harus diterima darimu.Jika engkau melampaui batas adab-adab tadi maka engkau orang yang zalim,bukan pemberi nasihat dan gila ketaatan serta gila kekuasaan,bukan pemberi amanat dan pelaksana hak ukhuwwah.Ini bukanlah termasuk hukum akal dan hukum persahabatan,melainkan hukum rimba seperti seorang penguasa dengan rakyatnya,dan tuan dengan hamba sahayanya.
      Imam asy-Syafie r.h berkata dalam syairnya

      " Tutupilah kesalahanku dengan nasihatmu ketika aku seorang diri
      Hindari menasihatiku di tengah khalayak ramai
      Kerana memberikan nasihat di hadapan banyak orang
      Sama saja dengan memburuk-burukkan,aku tidak sudi mendengarnya
      Jika engkau menyalahiku dan tidak mengikuti ucapanku 
      Maka janganlah engkau kaget bila nasihatmu tidak ditaati."

      Dinukil dari : Syarah Arbain An-Nawawi
      (Ustaz Yazid bin Abdul Qadir Jawas)

      Rabu, 18 April 2012

      TEKA-TEKI -SENYUM SENDIRI...

      Resipi Kejayaan...

      Bahan-bahannya:

      250 gm Daya usaha

      100 gm Kesabaran

      100 gm Keimanan

      190 gm Keinsafan

      150 gm Pengorbanan

      150 gm Campuran akhlak mulia 
       
      ( boleh didapati dari didikan yang baik dan sempurna)

      8 sudu the rasa tanggungjawab

      200 gm senyum secukup rasa
      Cara-cara membuatnya:
      Pukul semangat hingga menjadi kembang dan kental. Masukkan usaha dan kesabaran, gaul sehingga sebati. Masukkan keinsafan sedikit demi sedikit . Biarkan adunan menjadi lembut. Setelah itu campurkan keimanan , rasa tanggungjawab dan campuran akhlak mulia. Ia perlulah dibungkus dengan kertas ingin tahu dan ingin mencuba. Masukkan adunan tersebut ke dalam mangkuk bertimbang rasa dan tolak ansur. Hiaslah dengan senyum yang menawan kemudian bakar dengan tenaga yang ada.

      U/p : Untuk mendapatkan kek yang cantik dan elok, jauhilah ia dari air mata putus asa walaupun setitik. Oleh kerana kek kejayaan ini amat sukar unutk dibuat, syabas kepada sesiapa jua yang berjaya melaksanakan dengan baik.

      KARNIVAL PESTA PANTUN KELOMPOK M1 DI SMK AIR ITAM

      Selasa, 17 April 2012

      PROFESOR DENGAN PENGAYUH SAMPAN..

      Setiap manusia dicipta oleh Allah untuk berjaya.Maha suci Allah daripada sifat zalim,yakni mencipta manusia untuk gagal.Untuk berjaya setiap individu dikurniakan oleh Allah dengan bakat,kelebihan dan kecenderungan yang unuk dan tersendiri.

       
      "Tuhan tidak mencipta manusia bodoh.Tuhan hanya mencipta manusia dengan kebijaksanaan yang berbeza"

      Anda pernah dengar cerita seorang profesor dengan pengayuh sampan?Suatu hari seorang profesor menyeberang sungai dengan sebuah sampan yang didayung oleh seorang pendayung sampan.Di tengah sungai,profesor bertanya."Kamu pandai menulis dan membaca?"

      "Tidak.Saya buta huruf."jawab pendayung sampan.

      "Kalau begitu, kamu sudah hilang separuh daripada kehidupan kamu.Orang yang tidak pandai menulis dan membaca seolah-olah hilang separuh keupayaan untuk hidup dan berjaya."

      Sampan bergerak perlahan.Tak lama selepas itu,profesor bertanya lagi,"Kamu ada membuat simpanan di bank"?

      "Tidak.Pendapatan saya hanya cukup-cukup makan."jawab pendayung sampan lagi.

      "Kalau begitu,kamu hilang lagi separuh daripada kehidupan kamu.Mana mungkin orang yang tidak menyimpan wang boleh hidup dengan selesa pada masa tua nanti."

      Sampan terus bergerak.Tiba-tiba sampan itu bocor.Air masuk dengan banyaknya dan sampan hampir tenggelam.Kali ini pendayung sampan bertanya kepada profesor,"Tuan,adakah tuan pandai berenang?"

      "Eh..eh...saya tidak tahu,"jawab profesor dengan nada panik.

      "Kalau begitu tuan akan kehilangan seluruh hidup tuan!"

      Cerita di atas menunjukkan betapa setiap orang mempunyai kebijaksanaan masing-masing.Walaupun tak pandai membaca,pengayuh sampan pandai berenang.Sebaliknya profesor yang mampu menulis dan membaca tidak pandai berenang.Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan tersendiri.

      Jadi dengan kebijaksanaan masing-masing manusia boleh mencapai kejayaannya.Malangnya,ramai yangbelum mengetahui apakah kelebihan dan keunikan diri masing-masing.Atau ada pula yang tersalah kenal.Ramai yang ingin meniru orang lain.Mereka cuba jadi klon kepada orag yang dipujanya itu.Mereka tidak cuba menjadi orang lain.Mereka tidak sedar sebaik sahaja cuba menjadi klon orang lain,mereka telah menjadi orang no 2,3 atau no 4 bukan lagi menjadi sang juara!

      Orang yang cuba jadi klon orang lain tidak akan dapat mengatasi orang yang hendak diklonnya itu.Bahkan mereka akan gagal meniru bulat-bulat kerana mereka dicipta bukan dengan baju itu.Ingat pepatah Melayu :"Ukur baju di badan sendiri."

      Nukilan dari buku:MUKMIN PROFESIONAL-CELIK MATA HATI
      Pahrol Mohd Juoi.

      PERTANDINGAN BOLA SEPAK RUMAH SUKAN KUNING VS MERAH

      Jumaat, 13 April 2012

      KAWAN,TEMAN ATAU SAHABAT

      Nabi Muhammad s.a.w adalah Rasul Allah dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap keras dan tegas terhadap orang-orang kafir (yang memusuhi Islam) dan sebaliknya bersikap belas kasihan sesama sendiri (umat Islam)..Engkau melihat mereka tetap beribadat rukuk dan sujud,dengan mengharapkan limpah kurnia (pahala) daripada Tuhan mereka serta mengharapkan keredaan-Nya (Surah al-Fath:29)

      Kalau anda menjadi sahabat,adakah anda memilih menjadi Hang Tuah atau hang Jebat? Sekadar satu soalan,jawapannya terserah kepada anda.

      Rakan sejawat atau rakan sekerja ialah orang yang satu profesyen dengan kita dan sama-sama melaksanakan tugas sebagai guru.Pada dasarnya,kawan,teman dan sahabat adalah sama sahaja maksudnya,iaitu mereka yang selalu berdamping dengan kita selain daripada kaum kerabat.

      Kata orang berkawan biar seribu,berkasih biar satu.Jika berteman biar hilang kesunyian,jika bersahabat biar dari dunia hingga akhirat.Persoalannya teman yang hendak dicari itu adakah ia teman seperjalanan,teman biasa tapi mesra,teman sejati,teman sehidup semati,atau teman seorang hidup dan seorang lagi mati?Apa pula bezanya dengan sahabat?

      Ada pendapat mengatakan perbezaan antara kawan,teman dan sahabat dapat dinilai melalui keakraban perhubungan.Hubungan dengan kawan biasanya biasa-biasa saja.Hubungan dengan teman lebih akrab daripada kawan manakala dengan sahabat hubungannya lebih erat lagi.

      Dalam berkawan kita mencari teman,dalam berteman kita mencari sahabat.Dalam pengalaman hidup kita sebagai guru,tentu kita telah menemui pelbagai jenis kawan atau teman.Tentunya kita telah sedia maklum bahawa bukan semua orang dapat dijadkan teman baik atau sahabat.Apatah lagi Nabi s.a.w juga telah berpesan yang mafhumnya: seseorang itu menurut agama temannya,maka hendaklah kamu meneliti orang yang akan dijadikan teman baiknya.(HR Abu Daud & Tirmizi)

      Jika kita berkesempatan merenung atau membayangkan wajah teman-teman yang kita kenali,kita akan dapati sebenarnya teman-teman kita itu adalah cerminan diri kita.Seseorang itu biasanya akan berkawan atau bersahabat dengan orang yang serasi dengan dirinya.Bagaimana kita menghadapi mereka,begitulah mereka melayani kita.What we give we get it back.Kalau kita boleh menjadi teman atau sahabat yang baik tetapi mereka tidak,maka itu adalah ujian buat kita yang memerlukan reda dan sabar.

      Rasulullah s.a.w telah bersabda: Orang mukmin yang bergaul dengan orang lain dan sabar menghadapi gangguan mereka lebih baik daripada mukmin yang tidak bergaul dengan orang lain dan tidak sabar menghadapi gangguan mereka (Riwayat at-Tirmizi)

      Malah kita sebenarnya memang wajib bergaul dalam usaha menegakkan amar makruf nahi mungkar.Kalau kita mendapat sahabat sejati dalam pergaula,itu merupakan bonus dan nikmat buat kita yang perlu disyukuri.Jika yang diperoleh sekadar teman seiring jalan alangkah baiknya jika kita jadikan dia sahabat yang sejati.

      Antara ciri-ciri orang yang baik untuk kita jadikan sahabat menurut Imam al-Ghazali ialah:
      1. Baik akalnya-boleh berfikir dengan rasional,tidak kurang akal atau jahil.
      2. Baik budi pekertinya-berakhlak mulia dan bersopan santun
      3. Baik agamanya-bukan daripada golongan fasik atau maksiat.
      4. Zuhud-tidak tamakkan dunia
       Sahabat yang mempunyai ciri-ciri tersebut dapat membantu kita dalam menjalani hidup dan kerjaya yang penuh cabaran ini.Indahnya hidup ini jika guru dapat berteman dengan sahabat-sahabat sebegini,yang boleh diharapkan,dipercayai,sokong-menyokong,dan menyayangi antara satu sama lain.Sahabat yang baik adalah anugerah Allah S.W.T yang tidak ternilai.Sahabat yang baik menjadi penunjuk jalan,penguat langkah dan azam.Manusia yang lemah seperti kita tentunya memerlukan teman untuk berkongsi suka dan duka,untuk mengingatkan kita jika terleka.

      Kisah Nabi Musa a.s Al-Quran (Surah Taha:29) yang memohon teman daripada Allah untuk membantu menguatkannya membuktikan betapa seorang manusia hatta seorang nabi sekalipun amat memerlukan teman untuk menemani dalam urusan seharian.

      Saidina Umar al-Khattab r.a berkata,"Tiada satu kebaikan pun yang dianugerahkan kepada seorang hamba sesudah Islam,selain saudaranya yang soleh.Apabila seseorang di antara kamu merasakan sentuhan kasih sayang dari saudaranya,maka hendaklah ia berpegang kepadany,"yakni tidak melepaskannya dan menghargai teman tersebut kerana kita sebenarnya telah dianugerahi nikmat yang sangat besar.

      Sahabat yang baik umpama penawar manakala sahabat yang jahat umpama racun.Jika kita ingin mendapat sahabat yang boleh penawar,kita hendaklah menjadikan diri kita sebagai penawar terlebih dahulu.Jika ingin dicintai kita terlebih dahulu mesti menanmkan rasa cinta kepada sahabat.

      Hubungan persahabatan yang tulus dan ikhlas sebenarnya merupakan salah satu jalan menuju syurga Allah S.W.T.Hubungan persahabatan yang didasari cinta dan perpisahan kerana Allah akan mendapat naungan Arasy Allah  di Akhirat kelak.Abu Hurairah r.a meriwayatkan sabda Rasulullah s.a.w mafhumnya :Tujuh golongan manusia yang akan berada di bawah naungan Arasy-Nya pada hari yang tiada naungan melainkan naungan-Nya...dua orang yang berkasih sayang (bersahabat) bertemu dan berpisah kerana Allah (HR Muslim)

      Saiyidina Ali k.w pernah mengatakan bahawa sahabat yang sebenar ialah orang yang sanggup membahayakan dirinya dan sanggup berkorban demi kemanfaatan sahabatnya.Mampukah kita menjadi sahabat sebegini?Cuba kita nilai diri kita dalam bersahabat berdasarkan tiga tingkat yang digariskan oleh Imam Al-Ghazali ini
      1. Tingkat pertama yang paling rendah menjadikan sahabat sebagai pembantu diri-mengutamakan keperluan diri sebelum sahabat.
      2. Tingkat kedua meletakkan sahabat setaraf dengan diri sendiri-sentiasa memenuhi keperluan sahabat sebagaimana keperluan diri.
      3. Tingkat ketiga mengutamakan sahabat lebih daripada diri sendiri-ini adalah tingkat kaum siddiqin yang benar-benar ikhlas dalam persahabatan.
      Jika hubungan kita dengan sahabat tidak termasuk dalam salah satu kategori di atas,itu hanyalah persahabatan secara lahiriah yang tidak meresap jauh ke hati malah tidak berbekas pada akal dan agama.Persahabatan terbentuk dengan adanya jalinan perasaan,rasa keserasian,kebersamaan,saling memahami dan saling memerlukan.Persahabatan dalam Islam berteraskan keimanan dan persaudaraan Islam.

      Fungsi atau peranan sahabat dalam profesyen perguruan amat penting kerana dengan adanya sahabat,ia dapat memotivasikan kita.Sahabat sentiasa bersama kita semasa senang mahupun susah,seiring dan sejalan,tidak berjalan dahulu meninggalkan kita atau ketinggalan di belakang kita.Tangannya sentiasa dihulur ketika kita memerlukan.Sahabat adalah penasihat,pemantau dan penyumbang bukannya pen "sumbang" kepada kerjaya kita.

      Di sekolah teman sejawat amat penting bagi kita untuk membina pasukan (team building) dan bekerja secara berpasukan (team work).Kerja-kerja di sekolah kebanyakannya perlu dilaksanakan secara kolektif.Ini memerlukan kita mempunyai vision (wawasan) dan mission (cara merealisasikan wawasan) yang sama hala tuju dan saling mempercayai.tanpa kepercayaan dan hala tuju yang sama,ditambah pula dengan sikap mementingkan diri sendiri dan hasad dengki,kita tidak akan ke mana-mana.

      kawan.teman atau sahabat mempunyai pengaruh  yang besar ke atas diri seseorang.Buruk baik seseorang dapat dinilai melalui sahabatnya.Justeru dalam kita berkawan,carilah teman dalam berteman carilah sahabat.andai telah bertemu sahabat,hargailah persahabatan itu,biarlah membawa hingga ke syurga.

      Moga-moga Allah S.W.T mengurniakan sahabat yang boleh membimbing kita untuk menuju keredhaan-Nya.Moga-moga Allah S.W.T menjadikan kita sahabat yang setia mengajak teman ke arah kebaikan.Mudah-mudahan juga Allah S.W.T mengurniakan kepada kita nikmat persahabatan.

      Kita mungkin hanya memerlukan masa hanya seminit untuk bertemu sahabat sejati tetapi memakan masa yang lama untuk mengenali,menghargai dan menyayanginya.Kita mungkin memerlukan seumur hidup pula untuk melupainya.Selamat menjalin persahabatan yang suci dan ikhlas.

      MENCARI SAHABAT SEJATI UMPAMA MENCARI SEBUTIR PERMATA DI CELAH BUTIRAN PEPASIR DI PANTAI
      nukilan dari buku : Guru Jutawan Akhirat 
                                      terbitan Sektor Pendidikan Islam Jabatan Pelajaran Pulau Pinang.

        PROGRAM EKSPLORASI HAJI 2012-SMK TANJONG BUNGA


        Khamis, 12 April 2012

        PROGRAM EKSPLORASI HAJI


        click to create your own
         

        PENGERUSI: NOORIAH BT MOHAMAD
        NAIB PENGERUSI: AZRINA BT MUKHTAR
        SASARAN:PELAJAR TINGKATAN 4 DAN 5 SERTA PENDUDUK KAMPUNG TANJUNG BUNGA
        PENYELARAS: WAN NUR HANANI WAN HANAPI
        SATIAUSAHA:NUR MUNIRAH MUHD FADZIR
        BENDAHARI:HANIF ABD RAHMAN

        LDP PENTAKSIRAN BERASASKAN SEKOLAH BAHASA MELAYU & BAHASA INGGERIS

        Rabu, 11 April 2012

        11 April Cuti Umum Sempena Pertabalan Agong



        Hari pertabalan Yang di-Pertuan Agong Tuanku Abdul Halim Mu'adzam Shah pada 11 April 2012 depan diisytiharkan sebagai hari kelepasan am tambahan bagi seluruh negara.
        Ketua Setiausaha Negara, Tan Sri Sidek Hassan, berkata pengisytiharan hari kelepasan am itu dibuat berdasarkan Seksyen 8 Akta Hari Kelepasan Am 1951 (Akta 369) bagi Semenanjung Malaysia dan Wilayah Persekutuan Labuan.
        "Bagi Sabah dan Sarawak, tindakan diambil oleh kerajaan-kerajaan negeri tersebut mengikut undang-undang negeri masing-masing," katanya dalam kenyataan di sini, hari ini.
        Sidek berkata dua acara utama akan diadakan sempena pertabalan Seri Paduka iaitu Istiadat Pertabalan pada sebelah pagi dan Majlis Santapan Diraja pada sebelah malam, kedua-duanya di Istana Negara.
        Tuanku Abdul Halim dilantik sebagai Yang di-Pertuan Agong ke-14 pada 13 Disember lalu, menggantikan Sultan Mizan Zainal Abidin yang tamat tempoh pemerintahan pada 12 November 2011. - BERNAMA

        TADAHLAH TANGANMU UNTUK ANAK MURIDMU..

        Dan apabila hamba-hambaku bertanya kepadamu mengenai Aku maka (beritahu kepada mereka) :Sesungguhnya Aku (Allah) sentiasa hampir kepada mereka ,Aku perkenankan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepadaKu maka hendaklah mereka menyahut seruanku (dengan mematuhi perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu supaya mereka berada dalam kebenaran.(Surah al-Baqarah : 186 )

        Setelah Nabi Muhammad s.a.w dan Zaid bin Harithah r.a dilontar batu oleh Bani Thaqif,akhirnya baginda terpaksa meninggalkan mereka.Harapannya untuk berdakwah di bumi yang jaraknya kira-kira 70 batu dari Kota Makkah,berakhir dengan tragedi pilu.Baginda dihina dan dilontarkan batu sehingga berdarah,

        Seterusnya Baginda s.a.w berjalan keluar meninggalkan Bani Thaqif sehingga berhenti rehat di kebun anggur milik seorang Musyrikin Makkah.di kala itulah baginda menadah tangan berdoa kepada Allah :

        Ya Allah… Kepadamu aku mengadukan kelemahan kekuatanku,
        Dan sedikitnya kemampuanku,
        Serta kehinaanku dihadapan manusia.
        Wahai Sebaik-baik pemberi kasih sayang,
        Engkaulah Tuhan orang-orang yang lemah dan Engkau adalah Tuhanku.
        Kepada siapakah Engkau serahkan diriku,
        Kepada orang yang jauh yang menggangguku,
        Atau kepada musuh yang akan menguasai urusanku,
        Asalkan Engkau tidak marah padaku maka tiadalah keberatan bagiku,
        Akan tetapi kemurahan-Mu jauh lebih luas bagiku.
        Aku berlindung dengan Cahaya Wajahmu yang akan menerangi seluruh kegelapan,
        Dan yang akan memberikan kebaikan segala urusan dunia dan akhirat,
        Untuk melepaskan aku dari Marah-Mu,
        Atau menghilangkan Murka-Mu dariku.
        Hanya pada-Mu aku merintih berharap mendapatkan Keridloan-Mu,
        Dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Mu
        (Rujuk Raheeq al-Makhtum, Syeikh Safiyurrahman al-Mubarakfuri)

        Lihalah bagaimana seorang Nabi yang dianugerahi mukjizat namun mengakui kekerdilan dirinya berhadapan dengan masalah yang dihadapinya.

        Ayuh kita muhasabah diri sejenak,kita ketuk suara hati kita.Pernahkah kita menadah tangan mengadu pada Yang Esa,mengakui kelemahan diri di saat menghadapi situasi yang sukar.

        Seringkali kita hanya menyalahkan murid,memarahi mereka,mendenda dan sebagainya sehingga  kadangkala pelbagai gelaran mereka berikan kepada kita di luar pengetahuan kita.Sebenarnya mereka sedikit pun tiada rasa hormat kepada kita tetapi mereka semata-mata takut kepada kita.Alangkah ruginya andai perkara sedemikian terjadi.

        Hidup ini umpama roda.Jika hari ini kita berbuat baik kepada anak orang lain,tidak mustahil Allah S.W.T akan membalas balik apa yang kita lakukan.Cuba fikirkan anak-anak guru rata-rata tidak diajar sepenuhnya oleh ibu bapanya sendiri walaupun mereka bergelar guru.Tetapi mengapa ramai anak guru berjaya dalam hidup dan kerjaya mereka?Yakinlah dengan janji Allah S.W.T.Jika kita berbuat baik kepada orang lain,Allah S.W.T akan membalas segala kebaikan berkali-kali ganda.

        Kata-kata guru itu masin.Kisah benar ini mungkin boleh menginsafkan kita betapa tutur kata kita hendaklah dijaga agar tidak menjadi doa yang akhirnya menganiaya hidup pelajar kita seumur hidupnya.

        Suatu hari,seorang guru yang sudah tidak dapat lagi menahan sabarnya mengeluarkan kata-kata kesat "kurang ajar.Sia-sialah saja kamu belajar.Tengoklah nanti ,kamu tidak akan hidup senang!"Kata-kata ini diucapkan kepada seorang calon murid cemerlang SPM kerana melanggar disiplin asrama.

        Hampir 10 tahun berlalu.Suatu hari guru yang telah bersara ini dalam perjalanan ke selatan tanah air.Dia singgah di sebuah stesen minyak untuk mengisi minyak keretanya.Pada mulanya tiada apa-apa yang menarik perhatian.Tetapi kelibat seorang pencuci kereta mencuri tumpuannya.Setelah lama diperhatikan dia mengerutkan dahi."macam pernah ku tengok budak ni.Tapi di mana ya?"fikir guru tersebut.

        "Eh,muridku sewaktu aku mengajar di SM....dahulu."Si pencuci kereta perasan dirinya diperhatikan lantas diapun bertanya sama ada pemandu kereta tersebut ingin mencuci kereta.tetapi alangkah terkejutnya apabila terpandang wajah guru yang pernah menjadi warden asramanya suatu ketika dahulu.Tiada kata-kata dapat diucapkan.

        "Cikgu,saya minta maaf.Dulu saya degil.Tapi kini saya sedar akibat tidak mendengar nasihat cikgu."Sayu sekali luahan hati si pencuci kereta.

        "Sebenarnya cikgulah yang amat bersalah sebab marah kamu dulu.Akibatnya kamu jadi begini.Kawan-kawan kamu semuanya dapat kerja bagus-bagus.Kasihannya kamu...cikgu minta maaf.Cikgu halalkan ilmu yang cikgu beri selama ini dengan perasaan bersalah yang amat sangat.

        1001 macam kisah dan cerita sering kita dengar berkaitan dengan doa guru.Kita menumpang gembira jika pelajar-pelajar kita berjaya,Mudah-mudahan ilmu yang ditinggalkan akan menjadi satu sedekah jariah yang bakal membantu kita di akhirat kelak.Tetapi jika murid gagal disebabkan kesilapan dan kesombongan kita alangkah ruginya kita kerana melakukan kerja yang sia-sia.Sedangkan tugas guru adalah profesyen yang mulia.

        Rugikah kita mendoakan anak-anak murid yang sememangnya amat memerlukan bimbingan dan didikan dari guru-guru yang berjiwa mulia?Jatuhkah martabat jika kita mengangkat tangan memohon kejayaan anak-anak murid kita?Percayalah,semakin kita dekat dengan Allah S.W.T semakin kuat semangat kita.Walau apa pun cabaran yang bakal mendatang kita sudah memiliki kekuatan dalaman dan mudah-mudahan tugas-tugas yang menjadi rutin harian kita dapat dilakukan dengan cemerlang.

        Sebenarnya kita adalah insan yang amat bertuah kerana bergelar pendidik.Kita umpama arkitek yang bebas menetukan hasil binaan kita.Kita juga umpama kilang yang memproses produk kemanusiaan yang bakal menetukan hala tuju negara.

        Justeru mari renung bersama demi anak-anak didik yang amat kita kasihi.Mulai saat ini sering-seringlah mendoakan agar pelajar-pelajar kita terbuka pintu hatinya dalam menerima ilmu pengetahuan yang kita curahkan.Sebutlah nama mereka di dalam doa kita.

        Pernahkah kita mendoakan pelajar kita sebelum ini?Di dalam keheningan malam yang syahdu,bangkitlah dari tidurmu yang lena.Dirikanlah solat tahajud dan inilah waktu yang amat mustajab untuk kita memohon perkenan Ilahi.Ingatlah jika kita ikhlas dan bersungguh-sungguh,doa guru untuk pelajarnya InsyaAllah dimakbulkan.Justeru,sewajarnya kita mendoakan yang baik-baik untuk anak-anak didik kita.

        DOA ITU SENJATA MUKMIN
        nukilan dari buku : Guru Jutawan Akhirat 
                                        terbitan Sektor Pendidikan Islam Jabatan Pelajaran Pulau Pinang.


        Isnin, 9 April 2012

        SAPA

        ...Maka dengan sebab rahmat (yang melimpah-limpah) daripada Allah (kepadamu wahai Muhammad),engkau telah bersikap lemah lembut kepada mereka (sahabat-sahabat dan pengikutmu), dan kalaulah engkau bersikap kasar lagi keras hati,tentulah mereka lari dari kelilingmu...(Surah Ali Imran :159)

        Tersebutlah kisah dalam al-Quran apabila Allah S.W.T memerintahkan Nabi Musa a.s dan saudara lelakinya Nabi Harun a.s untuk bertemu dengan Firaun.Allah S.W.T mengingatkan kedua-duanya supaya berbicara dengan kata-kata yang baik, walaupun Si Firaun itu seorang raja yang zalim dan angkuh sehingga mengaku sebagai Tuhan sedangkan iblis sendiri pun tidak berani mengaku sebagai Tuhan.

        Kisah ini membuktikan betapa pentingnya penyampaian dengan kata-kata yang baik dan berhikmah sekalipun orang yang dilawan bercakap itu seorang pemimpin yang zalim.Apatah lagi jika pemimpin itu tidak zalim maka lebih utamalah untuk berbicara dengan kata-kata manis dan berhikmah.Almaklumlah manusia memang suka mendengar yang manis dan benci mendengar kata-kata yang kesat dan pahit.

        Rasulullah s.a.w mengajar kita supaya bercakap dengan seseorang mengikut kadar akal mereka.Ini menggambarkan peribadi baginda yang sentiasa bercakap,berbincang dan berhujah mengikut kumpulan sasaran yang berada di hadapannya.

        Komunikasi di sekolah tentunya mempunyai fungsi-fungsi tertentu,antaranya untuk menjalinkan hubungan sesama guru,guru dan pentadbir bahkan guru dengan murid.Bayangkanlah sebuah komuniti yang penghuninya sunyi daripada sapaan,senda gurau,tegur menegur dan snyuman tentunya akan menjadi gersang,kontang dan tidak bermaya.

        Dengan sekadar senyuman,ucapan salam atau berjabat tangan sudahpun terjalin satu hubungan .Lebih-lebih lagi pada zaman moden ini,SMS,MMS dan emel dapat mempercepatkan lagi aktiviti komunikasi antara kita.Jom kita bina hubungan silatulrahim.Semoga hidup kita bertambah indah,ceria dan bersemangat.

        Berkomunikasi adalah mudah.Berkomunikasi dengan orang lain adalah mengambil berat tentang diri orang itu ,bertanya untuk mengetahui keperluannya ,mendahulukan kepentingannya dan mengenal pasti serta memenuhi keperluan psikologinya.

        Kehidupan kita adalah jalinan antara suka dan duka umpama siang da malam,hujan dan panas yang silih berganti.begitu jugalah kita.Ada masanya kita memberi ucapan tahniah kepada orang lain dan ada masanya kita menerimanya.Ada masanya kita memberi takziah dan ada masanya kita yang menerima takziah.

        Sebagai seorang manusia,disamping kita menjalinkan hubungan sesama kita,kita juga perlu membina rangsangan dalam perhubungan.Manusia memerlukan rangsangan fizikal seperti sentuhan,belaian dan rangsangan mental.Manusia juga memerlukan rangsangan emosi supaya dapat mengalami perasaan seronok,suka,gembira,bahagia dan puas.

        Rangsangan emosi boleh diberikan dengan menggunakan kemahiran berkata-kata secara positif .Kemahiran berbual-bual,memuji dan bergurau adalah sangat perlu dalam berkomunikasi .Terutamanya antara guru sesama guru dan pentadbir.

        Renungkanlah bingkisan daripada sasterawan negara ini

        Guru
        Atap ganti ketika podok bocor
        Kitab sejarah dalam bilik darjah
        Senyum penyembuh bagi wabak sengsara.
        Ia
        Sungai rangsang sentiasa tenang,
        Menghantar bahtera ke segara darma,
        Memesan angin menghikmatkannya.

        Obor Hemah oleh A.Samad Said, 2 April 1988

        Untuk membina keyakinan diri,manusia memerlukan kemuliaan dan penghargaan.Dengan cara berkomunikasi mereka berasa dii mereka diperlukan,dihargai dan penting kepada orang lain.Perasaan tersebut adalah asas kepada keyakinan diri yang sihat.

        Setiap perkara ada adab dan pantang larangnya.Bermain ada adab,makan ada adab,masuk ke tandas ada adab,menguap pun ada adabnya.Kalau sekecil-kecil perkara pun Islam menitikberatkan adab-adabnya,apatah lagi dalam perkara-perkara yang besar.Begitulah juga apabila kita berkomunikasi maka tentulah ada adab-adabnya.

        Amalkan beradab walau dengan siapa kita berkomunikasi,samaada kita berkomunikasi dengan rakan sejawat,pentadbir,pelajar dan sesiapa sahaja.Perkara terpenting dalam komunikasi adalah jujur.Jujur apa yang hendak kita perkatakan.Jangan cuba menipu atau menokok tambah.Katakan apa yang benar itu bebar dan yang salah itu salah walaupun yang benar itu pahit dan yang salah itu manis.

        Jangan hanya apa yang disampaikan mesti benar,tapi pastikan juga cara penyampaiannya juga benar.Oleh itu bila berbicara gunalah perkataan yang baik,intonasinya sesuai,tidak mengikut emosi agar apa yang disampaikan itu dapat diterima  dan difahami dengan baik.

        Ramai orang yang terluka hati kerana kata-kata.ramai juga yang gembira dengan sebab kata-kata.Ayuhlah kita jaga kata-kata kita menggembirakan hati sahabat kita dan seterusnya hubungan akan terus terjalin kukuh.

        SESIAPA YANG TIDAK SUKA MENYAPA,USAH DIHARAPKAN AKAN DISAPA


        nukilan dari buku : Guru Jutawan Akhirat 
                                        terbitan Sektor Pendidikan Islam Jabatan Pelajaran Pulau Pinang.